Fri. Jun 13th, 2025

Indeks Glikemik Pengaruhnya Gula Darah

Indeks Glikemik dan Pengaruhnya terhadap Gula Darah

Indeks glikemik (IG) adalah sistem pengukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Skala IG berkisar dari 0 hingga 100, dengan glukosa murni sebagai acuan yang memiliki nilai 100. Semakin tinggi nilai IG suatu makanan, semakin cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah.

Makanan dengan IG tinggi (nilai di atas 70) seperti roti putih, nasi putih, kentang panggang, dan makanan olahan lainnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Sebaliknya, makanan dengan IG rendah (nilai di bawah 55) seperti oatmeal, lentil, apel, dan ubi memiliki efek lebih lambat dan stabil terhadap gula darah.rusiaslot88 login

Mengapa ini penting? Bagi penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kestabilan energi sepanjang hari, memilih makanan dengan IG rendah dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko lonjakan insulin. Lonjakan gula darah yang sering terjadi akibat konsumsi makanan ber-IG tinggi dapat memicu rasa lelah, lapar berlebihan, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko resistensi insulin, obesitas, serta penyakit jantung.

Namun, indeks glikemik tidak selalu memberikan gambaran menyeluruh. Indeks ini tidak memperhitungkan jumlah karbohidrat dalam porsi makanan. Untuk itu, konsep beban glikemik (glycemic load) juga perlu diperhatikan. Beban glikemik menggabungkan nilai IG dengan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dampaknya terhadap gula darah.

Beberapa faktor juga dapat memengaruhi IG suatu makanan, seperti cara memasak, tingkat kematangan (misalnya pisang matang lebih tinggi IG-nya), serta kombinasi makanan (protein, lemak, dan serat dapat menurunkan respons glikemik).

Kesimpulannya, memahami indeks glikemik dapat membantu kita membuat pilihan makanan yang lebih sehat, terutama dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pilih makanan utuh yang kaya serat, kurangi konsumsi karbohidrat olahan, dan perhatikan porsi makan untuk menjaga keseimbangan energi dan kesehatan jangka panjang.

By admin

Related Post